Senin, 30 Desember 2013

4 Tips Jitu Memasukkan ke Dalam Surga dan Terhindar dari Api Neraka






1.Kalimat tayyibah(Bertutur kata yang Baik)
2 Memberikan Makanan kepada fakir Miskin
3.Puasa
4.Qiyaumul lail

1.Bertutur kata yang Baik
Kalau kita membaca sejarah Rasullah SAW, tidak kita temukan Rasullah berkata kasar kepada sahabatnya bahkan kepada Musuhnya sekalipun, ini menunjukkan begitu mulianya Rasullah SAW, Bersikap ramah kepada saudara dan bertutur yang baik jelas merupakan amalan kebaikan, bahkan bila seseorang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkannya di jalan Allah k maka mengucapkan kalimat yang baik dapat menggantikannya.
‘Adi bin Hatim z berkata, “Rasulullah SAW Bersabda:
اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَـمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 2346)
Al-Imam An-Nawawi  berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa kalimat thayyibah merupakan sebab selamat dari neraka. Yang dimaksud kalimat thayyibah adalah ucapan yang menyenangkan hati seseorang jika ucapan itu mubah atau mengandung ketaatan.” (Al-Minhaj, 7/103)
Ibnu Baththal tberkata, “Kalimat thayyibah teranggap sebagai sedekah, dari sisi di mana pemberian harta akan membahagiakan hati orang yang menerimanya dan menghilangkan rasa tidak senang dari hatinya. Demikian pula kalimat-kalimat yang baik, maka keduanya (pemberian harta dan ucapan yang baik) serupa dari sisi ini.” (Fathul Bari, 10/551)
Dalam hadits yang lain, Nabi Muhammad SAW.bersabda:
وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Kata-kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)

 2.Memberi Makanan kepada Fakir Miskin
Memberi makan adalah Amal yang sangat Mulia terutama kepada orang yang membutuhkan (Fakir Miskin), Orang Memberikan bantuan kepada fakir miskin atau yang mengurusi fakir Miskin maka bersama Rasullah SAW di Surga. kemudian  di dalam sebuah hadist:.Rasullah SAW Bersabda:
Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.
Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,
sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”(HR Bukhary 5/270).


3.Istiqamah  dalam Puasa
maksudnya bukan kita sepanjang tahun puasa terus tanpa berbuka, karena Rasullah melarang hal itu sesuai hadist Rasullah:
Dari 'Abdullah bin 'Amr r.a, ia berkata, "Dilaporkan kepada Rasulullah saw. bahwa aku mengatakan, 'Aku akan mengerjakan shalat semalam suntuk dan terus-menerus berpuasa pada siang hari selama aku hidup.' Rasulullah saw. berkata, 'Apakah engkau yang mengatakan seperti itu?' Aku menjawab, 'Aku telah mengucapkannya wahai Rasulullah!' Rasul berkata, "Engkau tidak akan mampu mengerjakannya. Berpuasa dan berbukalah, tidur dan shalatlah. Berpuasalah tiga hari setiap bulan karena setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat dan pahalanya seperti puasa setahun penuh.' 'Aku mampu mengerjakannya yang lebih baik dari itu!' kataku. Rasulullah berkata, 'Kalau begitu, berpuasalah sehari dan berbukalah dua hari.' 'Aku mampu mengerjakan yang lebih baik dari itu!' kataku lagi. Rasulullah berkata, 'Kalau begitu, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itulah puasa Nabi Dawud 'alaihis salam dan merupakan puasa sunnah yang paling baik.' 'Aku mampu mengerjakan lebih baik dari itu!' jawabku. Rasulullah mengatakan, 'Tidak ada yang lebih baik daripada itu.' 'Abdullah bin 'Amr r.a. berkata, 'Andaikata aku menerima puasa tiga hari setiap bulan yang dikatakan oleh Rasulullah saw. tentu lebih aku sukai daripada keluarga dan hartaku'," (HR Bukhari [1976] dan Muslim [1159]).
Diriwayatkan juga dari 'Abdullah bin 'Amr, ia berkata, "Sampai berita kepada Rasulullah bahwa aku berpuasa setiap hari dan mengerjakam shalat semalam suntuk. Kemungkinan beliau mengirim seseorang untuk memanggilku atau aku sendiri yang datang menemui beliau. Beliau berkata, 'Sampai berita kepadaku bahwa engkau berpuasa tanpa berbuka (tanpa henti) dan mengerjakan shalat semalam suntuk. Janganlah lakukan seperti itu. Sesungguhnya matamu punya hak, dirimu punya hak dan keluargamu juga punya hak. Berpuasa dan berbukalah, shalat dan tidurlah. Berpuasalah satu hari setiap sepuluh hari niscaya bagimu pahala sembilan hari sisanya.' 'Abdullah berkata, ' Aku mampu mengerjakan lebih dari itu wahai Nabiyullah.' Rasul berkata, 'Berpuasalah seperti puasa Nabi Dawud 'alaihis salam.' 'Bagaimana Nabi Dawud berpuasa wahai Nabiyullah?' tanya 'Abdullah. Rasul berkata, 'Beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari dan tidak pernah lari apabila berhadapan dengan musuh.' 'Abdullah berkata, 'Siapa yang mampu mengerjakan seperti itu wahai Nabiyullah?' Atha' (salah seorang perawi) berkata, 'Aku tidak ingat bagaimana kemudian beliau menyebut puasa sepanjang masa.' Rasulullah saw. bersabda, 'Tidak ada puasa bagi yang berpuasa sepanjang masa! Tidak ada puasa bagi yang berpuasa sepanjang masa! Tidak ada puasa bagi yang berpuasa sepanjang masa'," (HR Bukhari (1977) dan Muslim (1159).
 Melainkan Maksud disini, Ketika kita sudah melaksanakan  Puasa Ramadhan misalnya, Maka ada puasa yang di anjurkan juga contoh puasa syawal, puasa senin kamis atau puasa pertengahan bulan 13,14,15  dalam kalender islam dan lain sebagainya. Jadi puasa kita, bukan hanya di ramadhan saja melainkan Allah dan Rasullah memberikan bonus atau pahala kepada kita di luar Ramadhan, itu tak lain karena Allah Dan Rasullah SAW sayang kepada kita. 

4. Shalat  Tahajud
Shalat malam atau shalat tahajud adalah amalan yang mulia. Inilah kebiasaan orang -orang sholeh. Mereka biasa menjaga shalat malam mereka. Waktu malam mereka banyak digunakan untuk bermunajat pada Allah. Apalagi ketika mendapati sepertiga malam terakhir, mereka memperbanyak do'a kepada Allah karena mengingat keutamaan do'a mustajab kala itu. Semoga dengan mengetahui keutamaan shalat tahajud berikut ini kita semakin giat menjaganya. Allah Ta'ala berfirman,
أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آَنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآَخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9). Yang dimaksud qunut dalam ayat ini bukan hanya berdiri, namun juga disertai dengan khusu' (Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 12: 115). Salah satu maksud ayat ini, “Apakah sama antara orang yang berdiri untuk beribadah (di waktu malam) dengan orang yang tidak demikian?!” (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 7/166). Jawabannya, tentu saja tidak sama.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat amalan adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ” (Lihat Al Irwa' no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
 


 Wallahhu a'alam Bissawab.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar